Posted On July 12, 2025

Makin Seru, Tapi Bikin Overthinking – 7 Fenomena Social Media yang Bikin Galau

Werner 0 comments
Perkembangan Sosial Media Era Modern >> Uncategorized >> Makin Seru, Tapi Bikin Overthinking – 7 Fenomena Social Media yang Bikin Galau

Makin Seru, Tapi Bikin Overthinking banget ya perkembangan social media era modern ini! Di satu sisi, platform-platform kayak TikTok, Instagram, dan Twitter bikin hidup kita lebih colorful dan entertaining. Tapi di sisi lain, fitur-fitur baru dan algoritma yang makin canggih justru bikin kita overthinking sampai susah tidur. Generasi Z khususnya, udah jadi native digital yang gak bisa lepas dari gawai, tapi konsekuensinya mental health jadi tantangan besar.

Data dari Bonneville BC menunjukkan bahwa 73% pengguna media sosial berusia 18-24 tahun mengalami anxiety yang berkaitan dengan aktivitas online mereka, terutama karena tekanan untuk selalu tampil perfect dan fear of missing out (FOMO).

Daftar Isi

  1. Algorithm yang Bikin Addictive
  2. Stories Feature yang Makin Seru, Tapi Bikin Overthinking
  3. Read Receipts dan Online Status Drama
  4. Influencer Culture yang Toxic
  5. Comment Section yang Makin Seru, Tapi Bikin Overthinking
  6. Dating Apps yang Confusing
  7. Live Streaming yang Makin Seru, Tapi Bikin Overthinking

1. Algorithm yang Bikin Addictive 

Suka Main TikTok? Ini Algoritma yang Digunakan

TikTok’s For You Page itu genius banget dalam hal engagement, tapi sekaligus bikin kita scrolling endless tanpa sadar. Algoritma yang dipersonalisasi ini belajar dari setiap like, comment, dan durasi kita nonton video. Hasilnya? Konten yang Makin Seru, Tapi Bikin Overthinking karena kita jadi questioning “Kenapa gue dikasih konten ini terus?”

Yang lebih parah, algoritma ini juga bisa bikin echo chamber di mana kita cuma dapet informasi yang sesuai dengan preferensi kita. Akhirnya, perspektif kita jadi sempit dan mudah termakan hoax atau misinformasi. Instagram Reels dan YouTube Shorts juga ikut-ikutan strategi ini, bikin kompetisi algorithm war yang ujung-ujungnya kita yang jadi korban.

2. Stories Feature yang Makin Seru, Tapi Bikin Overthinking 

Instagram Story Interface Images - Free Download on Freepik

Instagram Stories awalnya buat sharing moment spontan dalam 24 jam, tapi sekarang malah jadi ajang curated lifestyle. Fitur ini Makin Seru, Tapi Bikin Overthinking karena kita jadi mikir berlebihan: “Apakah story gue menarik? Siapa aja yang liat? Kenapa dia gak react?”

Belum lagi drama “close friends” yang bikin kita wondering siapa aja yang masuk lingkaran dalam temen-temen kita. Terus ada fitur “story highlights” yang bikin kita overthinking mau categorize hidup kita seperti apa. WhatsApp Status, Facebook Stories, bahkan LinkedIn Stories ikut-ikutan, bikin kita musti maintain multiple personas di platform yang beda-beda.

3. Read Receipts dan Online Status Drama 

Memanfaatkan Fitur Read Receipts di WhatsApp - Semua Halaman - Bobo

WhatsApp’s double blue tick itu simple feature, tapi impact psikologisnya luar biasa. “Udah dibaca tapi gak dibalas” jadi sumber anxiety baru di era digital. Fitur “last seen” juga bikin kita jadi stalker halus yang ngecek kapan terakhir kali seseorang online.

Instagram dan Facebook messenger juga punya fitur serupa dengan “seen” message. Yang bikin Makin Seru, Tapi Bikin Overthinking adalah kita jadi analyzing response time: “Kenapa balesnya lama? Dia lagi ngapain? Apa gue ngebosenin?” Belum lagi kalau ada yang online tapi gak bales chat, langsung overthinking mode on.

4. Influencer Culture yang Toxic 

Konten Kreator Indonesia - Nyata

Influencer culture di Indonesia udah jadi industri miliaran rupiah, tapi juga bikin unrealistic expectations. Dari beauty influencer yang promote skincare mahal sampai lifestyle influencer yang pamer traveling mewah, semua terlihat perfect di feed mereka. Realitanya? Banyak yang fake it till you make it.

Yang Makin Seru, Tapi Bikin Overthinking adalah kita jadi comparing hidup kita dengan highlight reel mereka. “Kenapa hidup gue gak se-aesthetic itu? Kenapa gue gak bisa kayak mereka?” Padahal, behind the scene mereka juga punya masalah dan insecurity yang sama kayak kita. Micro-influencer malah lebih relatable, tapi tetap aja bikin pressure buat jadi “someone” di social media.

5. Comment Section yang Makin Seru, Tapi Bikin Overthinking 

Cara Menyembunyikan Komentar Instagram dengan Pratinjau (tanpa  sepengetahuan mereka)

Comment section di social media itu kayak Russian roulette – bisa dapet support yang wholesome, bisa juga kena toxic comment yang bikin down seharian. Instagram udah implement fitur hide offensive comments, tapi tetap aja ada yang lolos. Twitter/X malah jadi battlefield yang gak ada habisnya.

Yang Makin Seru, Tapi Bikin Overthinking adalah kita jadi over-analyzing setiap comment yang masuk. “Maksudnya apa sih dia nulis gitu? Apa dia lagi sindir gue?” Terus ada fenomena “ratio” di Twitter yang bikin kita takut posting opinion karena bisa kena cancel culture. TikTok comment section juga chaos banget, dari yang supportive sampai yang straight up cyberbullying.

6. Dating Apps yang Confusing

How to Design a Dating App: UI/UX Design Trends and Tips | Binerals.com 

Tinder, Bumble, Hinge – dating apps yang katanya bikin cari jodoh lebih mudah, tapi kenyataannya bikin dating culture jadi complicated. Swipe culture bikin kita treating potential partner kayak shopping online – tinggal geser kiri atau kanan based on first impression.

Yang bikin Makin Seru, Tapi Bikin Overthinking adalah paradox of choice. Terlalu banyak opsi bikin kita gak pernah satisfied dan selalu wondering “ada yang lebih baik gak ya?” Ghosting jadi normalized, commitment phobia meningkat, dan dating anxiety jadi real struggle. Belum lagi pressure buat punya profile yang menarik dengan foto-foto yang curated.

7. Live Streaming yang Makin Seru, Tapi Bikin Overthinking

The ULTIMATE Streaming Setup - Desk & Studio Tour

Instagram Live, TikTok Live, Facebook Live – fitur live streaming yang awalnya buat sharing real-time moment, sekarang jadi pressure tersendiri. “Apa yang mau gue streaming? Gimana kalau gak ada yang nonton? Gimana kalau ada yang comment aneh?”

Yang Makin Seru, Tapi Bikin Overthinking adalah kita jadi overthinking tentang performance di live streaming. Beda dengan video yang bisa di-edit, live streaming itu raw dan authentic. Makanya banyak yang anxiety sebelum going live. Belum lagi culture “bagi-bagi hadiah” di live streaming yang bikin viewers jadi transactional relationship sama streamer.

Kesimpulan

Perkembangan social media era modern emang Makin Seru, Tapi Bikin Overthinking ya! Dari algoritma yang addictive sampai dating apps yang bikin commitment issue, semuanya punya sisi positif dan negatif. Yang penting adalah awareness dan digital literacy buat navigasi dunia online yang makin kompleks ini.

Kita sebagai Gen Z memang udah jadi digital native, tapi bukan berarti kita immune dari dampak negatif social media. Mental health tetap prioritas, dan sometimes it’s okay buat digital detox sejenak. Yang Makin Seru, Tapi Bikin Overthinking ini bisa kita manage dengan setting boundaries dan gak terlalu serious sama drama online.

Social media tetap powerful tool buat connect, learn, dan entertain. Tapi jangan sampe kita jadi slave dari platform-platform ini. Balance is key, guys! Makin Seru, Tapi Bikin Overthinking memang realita yang harus kita hadapi, but we can handle it dengan mindful usage.

Gimana menurut kamu soal Makin Seru, Tapi Bikin Overthinking? Pengalaman mana yang paling relate sama kamu?

Related Post

User-Generated Content (UGC): Transformasi Digital dan Dampaknya

bonnievillebc.com, 31 MEI 2025Penulis: Riyan WicaksonoEditor: Muhammad KadafiTim Redaksi: Diplomasi Internasional Perusahaan Victory88 User-Generated Content…

Media Sosial sebagai Sarana Prasarana Kejahatan Global: Ancaman, Dampak, dan Upaya Penanggulangan

bonnievillebc.com, 12 MEI 2025Penulis: Riyan WicaksonoEditor: Muhammad KadafiTim Redaksi: Diplomasi Internasional Perusahaan Victory88 Media sosial…

Perang Informasi di Media Sosial di Amerika Latin dan Amerika Selatan pada 2025: Dinamika Geopolitik Modern

bonnievillebc.com, 24 MEI 2025Penulis: Riyan WicaksonoEditor: Muhammad KadafiTim Redaksi: Diplomasi Internasional Perusahaan Victory88 Pada tahun…