bonnievillebc.com, 22 MEI 2025
Penulis: Riyan Wicaksono
Editor: Muhammad Kadafi
Tim Redaksi: Diplomasi Internasional Perusahaan Victory88

Media sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan modern, menghubungkan miliaran orang di seluruh dunia untuk berbagi informasi, ide, dan konten seperti teks, gambar, dan video. Dengan lebih dari 5,04 miliar pengguna global pada 2023, atau sekitar 62,3% populasi dunia, media sosial telah mengubah cara kita berkomunikasi, berbisnis, dan membentuk komunitas (socialchamp.com, 2024). Namun, kapan media sosial pertama kali muncul, dan bagaimana latar belakang sejarahnya membentuk fenomena ini? Secara umum, platform media sosial pertama yang diakui, Six Degrees, diluncurkan pada tahun 1997, menandai awal era jejaring sosial modern. Namun, akar media sosial dapat ditelusuri lebih jauh ke teknologi komunikasi daring awal pada 1970-an. Artikel ini menguraikan secara mendalam tahun kemunculan media sosial, konteks teknologi dan sosial yang mendahuluinya, serta evolusi platform hingga era modern, berdasarkan sumber-sumber terpercaya.
1. Definisi Media Sosial

Sebelum menyelami sejarahnya, penting untuk mendefinisikan media sosial. Menurut Merriam-Webster dan berbagai sumber, media sosial adalah bentuk komunikasi elektronik (seperti situs web untuk jejaring sosial dan mikroblog) di mana pengguna membentuk komunitas daring untuk berbagi informasi, ide, pesan pribadi, dan konten seperti video (online.maryville.edu, 2020). Ciri utama media sosial meliputi:
- Profil Pengguna: Identitas daring yang mewakili individu atau organisasi.
- Konten Buatan Pengguna: Pengguna dapat mengunggah teks, gambar, atau video.
- Interaksi Sosial: Kemampuan untuk terhubung, berkomentar, dan berbagi dengan pengguna lain (socialchamp.com, 2024).
- Komunikasi Daring: Media sosial bergantung pada internet, sehingga sejarahnya tidak dapat dimulai sebelum adopsi internet secara luas (historycooperative.org, 2025).
Definisi ini membedakan media sosial dari teknologi komunikasi sebelumnya, seperti telegraf atau surat, yang tidak mendukung pembentukan komunitas daring atau konten buatan pengguna.
2. Media Sosial Pertama: Six Degrees (1997)

Secara luas, Six Degrees, diluncurkan pada Mei 1997 oleh Andrew Weinreich, dianggap sebagai platform media sosial pertama yang memenuhi kriteria modern (historycooperative.org, 2025; blog.hootsuite.com, 2023). Dinamakan berdasarkan teori “six degrees of separation” (bahwa setiap orang di dunia terhubung melalui maksimal enam koneksi), Six Degrees memungkinkan pengguna untuk:
- Mendaftar dengan alamat email.
- Membuat profil pribadi.
- Menambahkan teman ke jaringan pribadi.
- Mengirim pesan dan memposting item di papan buletin untuk koneksi hingga derajat ketiga (learn.g2.com, 2024).
Pada puncaknya, Six Degrees memiliki sekitar 3,5 juta pengguna terdaftar, angka yang signifikan untuk era ketika akses internet masih terbatas (historycooperative.org, 2025). Platform ini dibeli oleh YouthStream Media Networks pada 1999 seharga $125 juta, tetapi ditutup pada 2001 karena kurangnya pendapatan dan infrastruktur internet yang belum matang (britannica.com, 2025). Meskipun gagal secara komersial, Six Degrees meletakkan dasar untuk jejaring sosial dengan memperkenalkan konsep profil dan koneksi daring.
Namun, beberapa sumber menyebutkan platform lain sebagai pendahulu. Misalnya, Classmates.com, diluncurkan pada 1995 oleh Randy Conrads, memungkinkan pengguna membuat profil dan terhubung dengan teman sekolah, tetapi fokusnya lebih pada reuni daripada jejaring sosial yang interaktif (learn.g2.com, 2024). Oleh karena itu, Six Degrees tetap dianggap sebagai pelopor sejati karena fitur-fiturnya yang lebih mirip dengan platform modern.
3. Latar Belakang Sejarah: Akar Media Sosial

Meskipun Six Degrees menandai awal media sosial modern, perkembangannya bergantung pada inovasi teknologi komunikasi selama beberapa dekade sebelumnya. Berikut adalah latar belakang sejarah yang membentuk media sosial:
1960-an: Awal Internet
- ARPANET (1969): Dikembangkan oleh Departemen Pertahanan AS, ARPANET adalah jaringan packet-switching pertama yang menghubungkan komputer di empat universitas. Ini menjadi cikal bakal internet modern, memungkinkan berbagi data antar institusi (online.maryville.edu, 2020).
- Email (1971): Ray Tomlinson menciptakan email, memungkinkan pengiriman pesan digital jarak jauh. Email adalah langkah awal menuju komunikasi daring personal (socialchamp.com, 2024).
Meskipun belum memenuhi definisi media sosial, inovasi ini meletakkan dasar teknologi untuk komunikasi daring.
1970-an: Komunitas Daring Awal
- Bulletin Board Systems (BBS) (1978): Dikembangkan oleh Ward Christensen dan Randy Suess di Chicago, BBS memungkinkan pengguna mengunggah perangkat lunak, berbagi berita, dan bertukar pesan dalam komunitas daring. BBS diakses melalui modem dan mendukung 300–600 pengguna, menyerupai papan buletin digital (searchenginejournal.com, 2024).
- Usenet (1979): Dibuat oleh Tom Truscott dan Jim Ellis, Usenet memungkinkan pengguna memposting artikel atau berita ke grup diskusi (newsgroups). Usenet adalah langkah menuju komunitas daring yang lebih luas (interestingengineering.com, 2020).
BBS dan Usenet dianggap sebagai pendahulu media sosial karena mendukung konten buatan pengguna dan interaksi komunitas, meskipun terbatas oleh teknologi modem yang lambat.
1980-an: Perkembangan Infrastruktur Internet
- Internet Relay Chat (IRC) (1988): Dikembangkan oleh Jarkko Oikarinen, IRC memungkinkan obrolan berbasis teks dalam grup, digunakan untuk berbagi file dan menjaga kontak (future-marketing.co.uk, 2017).
- NSFNET (1987): National Science Foundation meluncurkan jaringan digital nasional yang lebih cepat, memperluas akses internet (online.maryville.edu, 2020).
- Layanan Komunikasi Daring: Platform seperti CompuServe, America Online (AOL), dan Prodigy memperkenalkan email, papan pesan, dan obrolan langsung, membiasakan pengguna dengan komunikasi daring (searchenginejournal.com, 2024).
Inovasi ini meningkatkan aksesibilitas internet dan memperkenalkan konsep interaksi daring yang menjadi cikal bakal media sosial.
1990-an: Munculnya Platform Jejaring Awal
- The Palace (1994): Platform obrolan grafis yang memungkinkan pengguna berinteraksi melalui avatar di ruang virtual, menyerupai jejaring sosial berbasis visual (interestingengineering.com, 2020).
- AOL Instant Messenger (AIM) (1997): Diluncurkan oleh AOL, AIM memperkenalkan daftar teman (Buddy List) dan obrolan instan, memengaruhi fitur media sosial modern seperti status daring (learn.g2.com, 2024).
- Open Diary (1998): Platform blog yang memungkinkan pengguna berbagi catatan harian dan berkomentar, memperkenalkan konsep komunitas blogging (searchenginejournal.com, 2024).
Dekade ini melihat munculnya fitur-fitur inti media sosial, seperti profil, koneksi, dan interaksi, meskipun platformnya belum sepenuhnya terintegrasi seperti Six Degrees.
4. Evolusi Media Sosial Pasca-Six Degrees

Setelah Six Degrees, media sosial berkembang pesat pada awal 2000-an, didorong oleh peningkatan akses internet dan inovasi teknologi. Berikut adalah tonggak penting:
Awal 2000-an: Munculnya Jejaring Sosial Modern
- Friendster (2002): Diluncurkan oleh Jonathan Abrams, Friendster memungkinkan pengguna membuat profil, berbagi konten, dan terhubung dengan teman. Platform ini mencapai 3 juta pengguna dalam beberapa bulan, terutama di Asia, tetapi gagal bersaing karena masalah teknis (techtarget.com, 2023).
- LinkedIn (2003): Didirikan oleh Reid Hoffman dan lainnya, LinkedIn fokus pada jejaring profesional, memungkinkan pengguna berbagi riwayat pekerjaan dan terhubung untuk peluang karier. Hingga 2025, LinkedIn memiliki lebih dari 1 miliar pengguna (cs.odu.edu, 2022).
- MySpace (2003): Diluncurkan oleh Tom Anderson dan lainnya, MySpace menjadi platform jejaring sosial terbesar pada 2005–2008, dengan 115 juta pengguna bulanan pada puncaknya. Fitur kustomisasi profil dan musik membuatnya populer di kalangan musisi dan remaja (reputationx.com, 2024).
- Facebook (2004): Diluncurkan oleh Mark Zuckerberg sebagai “TheFacebook” untuk mahasiswa Harvard, Facebook berkembang menjadi platform global setelah dibuka untuk umum pada 2006. Pada 2019, Facebook memiliki 2,3 miliar pengguna aktif (ourworldindata.org, 2019).
- YouTube (2005): Didirikan oleh Steve Chen, Chad Hurley, dan Jawed Karim, YouTube memperkenalkan berbagi video daring. Video pertama, “Me at the Zoo,” diunggah pada April 2005. Dibeli oleh Google pada 2006, YouTube kini memiliki lebih dari 2,5 miliar pengguna bulanan (techtarget.com, 2023).
Pertengahan 2000-an hingga 2010-an: Diversifikasi Platform
- Twitter (2006): Diluncurkan oleh Jack Dorsey dan lainnya, Twitter (kini X) memperkenalkan mikroblog dengan batas 140 karakter (kemudian 280). Twitter menjadi platform berita dan diskusi real-time, dengan lebih dari 300 juta pengguna pada 2025 (broadbandsearch.net, 2024).
- Instagram (2010): Diluncurkan oleh Kevin Systrom dan Mike Krieger, Instagram fokus pada berbagi foto dan video. Dibeli oleh Facebook pada 2012, Instagram memiliki lebih dari 1 miliar pengguna pada 2019 (socialchamp.com, 2024).
- Snapchat (2011): Dikembangkan oleh Evan Spiegel, Bobby Murphy, dan Reggie Brown, Snapchat memperkenalkan pesan yang menghilang otomatis, menarik generasi muda. Pada 2025, Snapchat memiliki sekitar 186 juta pengguna aktif (historycooperative.org, 2025).
- TikTok (2016): Diluncurkan oleh ByteDance sebagai Douyin di Tiongkok, TikTok menjadi platform video pendek global pada 2018. Dengan lebih dari 1 miliar pengguna pada 2025, TikTok mendominasi tren budaya pop (socialchamp.com, 2024).
2020-an: Era Monetisasi dan AI

- Monetisasi Konten: Platform seperti YouTube, TikTok, dan Instagram memperkenalkan program kemitraan, memungkinkan kreator menghasilkan pendapatan melalui iklan dan langganan (blog.hootsuite.com, 2023).
- Kecerdasan Buatan (AI): Algoritma AI meningkatkan personalisasi konten, tetapi juga memicu kekhawatiran tentang privasi dan misinformasi (socialchamp.com, 2024).
- Rebranding dan Akuisisi: Twitter berganti nama menjadi X pada 2023 setelah diakuisisi oleh Musk, mencerminkan perubahan fokus ke platform serba guna (socialchamp.com, 2024).
5. Konteks Sosial dan Teknologi yang Membentuk Media Sosial
Perkembangan media sosial tidak lepas dari faktor sosial dan teknologi:
- Adopsi Internet: Pada akhir 1990-an, akses internet meningkat di negara maju, didukung oleh modem yang lebih cepat dan layanan seperti AOL (searchenginejournal.com, 2024).
- Kebutuhan Koneksi: Globalisasi dan urbanisasi mendorong kebutuhan untuk tetap terhubung dengan teman dan keluarga jarak jauh (historycooperative.org, 2025).
- Perangkat Mobile: Peluncuran iPhone pada 2007 merevolusi akses media sosial melalui aplikasi mobile (blog.hubspot.com, 2014).
- Kultur Digital: Generasi muda, terutama Milenial dan Gen Z, mengadopsi media sosial untuk ekspresi diri dan pembentukan identitas (ourworldindata.org, 2019).
6. Dampak dan Tantangan Media Sosial
Media sosial telah membawa dampak besar:
- Konektivitas: Memungkinkan komunikasi global dan pembentukan komunitas berbasis minat (socialchamp.com, 2024).
- Pemasaran dan Bisnis: Platform seperti Instagram dan TikTok menjadi alat pemasaran utama, dengan 76% pemasar menggunakan media sosial untuk layanan pelanggan (blog.hubspot.com, 2014).
- Pengaruh Budaya: Media sosial mendorong tren seperti influencer dan belanja sosial (historycooperative.org, 2025).
Namun, tantangan juga muncul:
- Privasi: Kebocoran data, seperti skandal Cambridge Analytica pada 2018, menimbulkan kekhawatiran (blog.hootsuite.com, 2023).
- Misinformasi: Penyebaran berita palsu, seperti selama pemilu AS 2016, menantang integritas platform (blog.hootsuite.com, 2023).
- Kesehatan Mental: Studi menunjukkan hubungan antara penggunaan media sosial berat dan peningkatan depresi serta kecemasan, terutama pada remaja (britannica.com, 2025).
7. Prospek Masa Depan
Hingga Mei 2025, media sosial terus berkembang:
- AI dan Personalisasi: Algoritma AI akan semakin menyesuaikan konten, tetapi memerlukan regulasi untuk mencegah bias (socialchamp.com, 2024).
- Realitas Virtual: Platform seperti Meta Horizon Workrooms menjanjikan pengalaman jejaring sosial imersif (historycooperative.org, 2025).
- Regulasi: Pemerintah di seluruh dunia, termasuk AS, mempertimbangkan label peringatan untuk dampak media sosial pada anak-anak (britannica.com, 2025).
- Platform Alternatif: Pengguna mungkin beralih ke platform yang lebih aman dan pribadi, merespons kekhawatiran privasi (orangewebsite.com, 2017).
8. Kesimpulan
Media sosial pertama kali muncul pada tahun 1997 dengan peluncuran Six Degrees, sebuah platform yang memperkenalkan konsep profil pengguna dan koneksi daring. Namun, akarnya dapat ditelusuri ke inovasi seperti ARPANET (1969), BBS (1978), dan Usenet (1979), yang meletakkan dasar untuk komunikasi daring. Didorong oleh kemajuan teknologi internet dan kebutuhan sosial akan konektivitas, media sosial berkembang pesat pada 2000-an dengan platform seperti Friendster, MySpace, Facebook, dan Twitter, yang mendefinisikan lanskap modern. Hingga Mei 2025, media sosial telah menjadi kekuatan budaya dan ekonomi, tetapi juga menghadapi tantangan seperti privasi dan misinformasi. Dengan evolusi menuju AI dan realitas virtual, masa depan media sosial menjanjikan inovasi sekaligus memerlukan pengelolaan yang bijaksana untuk meminimalkan dampak negatif. Sejarah media sosial adalah cerminan dari keinginan manusia untuk terhubung, dan warisannya akan terus membentuk cara kita berinteraksi di era digital.
Sumber:
- Historycooperative.org, “History of Social Media: The Invention of Online Networking,” 2025.
- En.wikipedia.org, “Timeline of Social Media,” 2025.
- Blog.hootsuite.com, “The History of Social Media in 33 Key Moments,” 2023.
- Online.maryville.edu, “The Evolution of Social Media: How Did It Begin, and Where Could It Go Next?,” 2020.
BACA JUGA: Tim Berners-Lee: Pencetus World Wide Web dan Karya Revolusioner yang Mengubah Dunia
BACA JUGA: Pengertian dan Perbedaan Paham Komunisme Menurut Marxisme: Analisis Mendalam
BACA JUGA: Pemikiran Klasik Federalisme: Prinsip, Tokoh, dan Relevansi dalam Tata Kelola Modern